Para pemimpin Eropa menyalahkan 'sabotase' Rusia setelah ledakan Nord Stream

Negara-negara Eropa pada hari Selasa berlomba untuk menyelidiki kebocoran yang tidak dapat dijelaskan pada dua pipa gas Rusia Nord Stream yang mengalir di bawah Laut Baltik dekat Swedia dan Denmark.

Stasiun-stasiun pengukuran di Swedia mencatat ledakan bawah laut yang kuat di area yang sama dengan lokasi kebocoran gas yang terjadi pada pipa Nord Stream 1 dan 2 pada hari Senin, televisi Swedia (SVT) melaporkan pada hari Selasa. Menurut SVT, ledakan pertama tercatat pada pukul 02.03 waktu setempat (00.03 GMT) pada hari Senin dan ledakan kedua pada pukul 19.04 (17.04 GMT) pada Senin malam.

"Tidak diragukan lagi ini adalah ledakan," ujar Bjorn Lund, dosen seismologi di Jaringan Seismik Nasional Swedia (SNSN), seperti dikutip SVT pada hari Selasa. "Anda dapat melihat dengan jelas bagaimana gelombang memantul dari dasar ke permukaan." Salah satu ledakan berkekuatan 2,3 skala Richter, mirip dengan gempa bumi yang terekam, dan terekam oleh 30 stasiun pengukuran di Swedia selatan.

Pemerintah Denmark menganggap kebocoran pipa gas Nord Stream sebagai "tindakan yang disengaja," ujar Perdana Menteri Mette Frederiksen di sini pada hari Selasa. "Penilaian yang jelas dari pihak berwenang menunjukkan bahwa ini adalah tindakan yang disengaja. Ini bukan kecelakaan," kata Frederiksen kepada para wartawan.

bisnis

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada hari Selasa mengatakan kebocoran pipa Nord Stream disebabkan oleh sabotase, dan memperingatkan akan "respons sekuat mungkin" jika infrastruktur energi aktif Eropa diserang. "Berbicara dengan (Perdana Menteri Denmark Mette) Frederiksen mengenai tindakan sabotase Nordstream," ujar von der Leyen di Twitter, seraya menambahkan bahwa sangat penting untuk menyelidiki insiden tersebut guna mendapatkan kejelasan penuh tentang "peristiwa dan alasannya."

 

Reuters

Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, "Tidak ada pilihan yang dapat dikesampingkan saat ini."

Para pemimpin Eropa mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka yakin ledakan ganda yang merusak jaringan pipa yang dibangun untuk menyalurkan gas alam Rusia ke Eropa adalah disengaja, dan beberapa pejabat menyalahkan Kremlin, yang menyatakan ledakan itu dimaksudkan sebagai ancaman bagi benua itu.

Kerusakan tersebut tidak berdampak langsung pada pasokan energi Eropa. Rusia memutus aliran gas awal bulan ini, dan negara-negara Eropa telah berupaya keras untuk menimbun cadangan dan mengamankan sumber energi alternatif sebelumnya. Namun, peristiwa ini kemungkinan akan menandai berakhirnya proyek pipa Nord Stream, sebuah upaya lebih dari dua dekade yang memperdalam ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia—dan yang kini disebut oleh banyak pejabat sebagai kesalahan strategis yang serius.


Waktu posting: 25-Okt-2022

Unduh katalog

Dapatkan pemberitahuan tentang produk baru

Tim kami akan segera menghubungi Anda kembali!